Tampilkan postingan dengan label Kegiatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kegiatan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 09 Januari 2013

sumsel 1

Survei Pilgub Sumsel, Eddy Santana Saingi Alex Noerdin


 
Suhu politik di Sumatera Selatan mulai menghangat, jelang pemilihan Gubernur periode 2013-2018. Sejumlah calon diam-diam sudah mempromosikan diri dengan berbagai cara, mulai dari baliho hingga selebaran yang dibungkus aneka kegiatan.
Calon yang bakal maju antara lain: incumbent Alex Noerdin, Eddy Santana Putra (walikota Palembang), Ridwan Mukti (Bupati Musi Rawas), Herman Deru (Bupati OKU Timur), Tantowi Yahya (anggota DPR RI dari Golkar).
Berbagai survei pun bermunculan. Alex Noerdin dalam survei selalu bersaing ketat dengan Eddy Santana yang dijagokan PDI Perjuangan. Terkadang unggul, terkadang nomor dua. Survei terbaru yang dilakukan Akses School of Research FISIP Universitas Indonesia menunjukkan Eddy Santana Putra, mengungguli  Alex Noerdin.
Tingkat elektabilitas Eddy Santana Putra, yang akrab disapa ESP ini, menurut versi survei tersebut, berada pada posisi atas (42,8%) yang diikuti Alex Noerdin. Sementara calon lain, seperti Herman Deru (Bupati OKU Timur), Tantowi Yahya, Ishak Mekki (ketua Partai Demokrat Sumsel) dan Ridwan Mukti, perolehannya di bawah 10%.

Hasil survei ini kata pengelola Akses School of Research Fakultas Fisip UI, Komaruddin dilakukan dua bulan terakhir di wilayah Palembang.

Sementara survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia, Eddy Santana juga lebih unggul (49.3%) dibanding Alex Noerdin, yang popularitasnya sedikit merosot pasca pilgub DKI. Tentu saja, angka survei itu masih bisa berubah hingga menjelang hari "H" pemilihan.

Sumber : klik

Jumat, 04 Januari 2013

Eddy Santana Putra



PDI Perjuangan Imbau Kadernya "Pulang Kandang"


Eddy Santana Putra - Beberapa kader PDI Perjuangan Kota Palembang yang terlihat hadir dan mendukung Sarimuda di KPU Palembang, Rabu (2/1/2013), mendapat perhatian serius dari pengurus PDI Perjuangan.














Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah  Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Sumatera Selatan (DPD PDI perjuangan sumsel), Muhammad Aliandra Gantada SH. M.Hum, mengatakan seluruh kader dan simpatisan diinstruksikan untuk memenangkan Ketua DPC PDI Perjuangan kota Palembang yang maju sebagai bakal calon Walikota Palembang, yaitu H. Romi Herton,SH.MH.
"Dalam keputusan DPP, diinstruksi kepada seluruh jajaran partai baik tingkat nasional sampai ke anak ranting untuk mengamankan, menjalankan dan memperjuangkan terpilihnya Romi Herton sebagai Wako Palembang," katanya saat jumpa pers di kantor DPC PDI Perjuangan Palembang di Jalan Radial, Jumat (4/1/2013).
Menurutnya, PDI Perjuangan akan menjalankan aturan Organisasi bila terbukti ada anggotanya yang dianggap membelot dari instruksi.
Namun sebelum itu dilakukan, ia menghimbau kepada kader untuk sadar dan kembali ke partai untuk menjalankan instruksi DPP PDI Perjuangan.
"Kembali lah kepada aturan agar tidak ada sanksi organisasi. Kami mengimbau seluruh kader partai yang masih berada di luar untuk kembali ke kandang mentaati instruksi ini," ujarnya.
Menurut Gantada, dukungan kader partainya ke calon lain hanya karena kesalahanpemahaman.
"Kalau merasa tidak membawa nama partai atau hanya individual, jangan bawa simbol partai. Tapi kan mereka itu kader, jadi wajib hukumnya untuk menjalankan instruksi partai. Kalau mengaku masih di PDI Perjuangan harus loyal terhadap partai. Itu yang benar," tegasnya.
Sumber: Sripoku.com
Editor: Ander

Kamis, 03 Januari 2013

Eddy Santana Putra

    Lagu Kita Semua For Eddy Santana Putra




Eddy Santana Putra

Eddy Santana Putra, Ishak Mekki, dan Herman Deru Kalahkan Alex Noerdin Dalam Polling Gubernur Sumsel

 

 

 

 

 

 

PALEMBANG, - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin yang baru saja dinyatakan kalah telak dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta berdasarkan hitung cepat berbagai lembaga survey juga akan mendapat lawan berat pada Pilkada Gubernur Sumsel tahun 2013 nanti. Setidaknya ada dua bupati dan satu walikota yang bisa menjegal langkah Alex Noerdin kembali menduduki kursi jabatan Sumsel satu untuk lima tahun kedepan.
Berdasarkan poling kandidat Gubernur Sumsel  yang di selenggarakan salah satu Koran harian terbitan Sumsel, Alex Noerdin kalah dari Ishak Mekki yang saat ini menjabat sebagai Bupati Ogan Komering Ilir, Eddy Santana Putra yang menjabat sebagai Walikota Palembang dan Herman Deru yang menjabat sebagai Bupati OKU Timur.
Dari polling sementara versi pembaca salah satu Koran harian di Sumsel, per 17 Juli 2012,  Alex Noerdin hanya berada di posisi empat kandidat Gubernur Sumsel,  kalah dari Ishak Mekki di posisi pertama, diikuti oleh Eddy Santana Putra dan Herman Deru.
Bahkan dalam polling di salah satu Koran harian Sumsel lainnya, nama Alex Noerdin tidak termasuk dalam polling Gubernur Sumsel pilihan pembaca. Dalam polling ini, Ishak Mekki, Eddy Santana Putra dan  Herman Deru bersaing ketat. Eddy Santana meraih 23,1 % suara, Ishak Mekki meraih 22,9 % suara dan Herman Deru meraih 22,2 % suara dengan suara masuk sebanyak 6000 pemilih.
Pasca kekalahan telak di Jakarta, Alex Noerdin dengan Golkarnya akan mendapat tantangan berat dari Ishak Mekki yang merupakan Ketum Partai Demokrat Sumsel, Eddy Santana Putra Ketum PDI Perjuangan Sumsel dan Herman Deru yang tercatat sebagai Ketum Ormas Nasdem Sumsel. (Hensyi Fitriansyah)

Sumber : klik 

 

Calon Gubernur Sumsel

Mengenal Kandidat Gubernur Sumsel Periode 2013-2018

 









1. Eddy Santana Putra

Eddy Santana Putra adalah Walikota Palembang. Saat ini, Ibu Kota Sumatera Selatan tersebut memasuki periode kedua era kepemimpinannya.

Lahir di Pangkalpinang, 20 Januari 1957, Eddy Santana kali pertama menjadi Walikota Palembang melalui mekanisme pemilihan DPRD Palembang pada tahun 2003. Kemudian ia terpilih kembali melalui mekanisme pemilihan langsung pada tahun 2008.

Salah satu keberhasilan pria yang Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Selatan ini selama memimpin Palembang adalah menertibkan kawasan kumuh di sekitar Jembatan Ampera. Ia mengubah kawasan kumuh tersebut menjadi kawasan yang bersih. Bahkan, kini kawasan tersebut menjadi tujuan wisata bagi wisatawan dan masyarakat lokal yang ingin menghabiskan waktu menikmati Sungai Musi.

Keberhasilan lain alumni Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya ini adalah mampu menyediakan hampir 90 persen kebutuhan warga Palembang atas kebutuhan air bersih. Eddy juga merupakan tokoh atau sosok di balik reklamasi kawasan Jakabaring Palembang pada saat Sumatera Selatan dipimpin Ramli Hasan Basri. Saat itu dia masih tercatat sebagai pegawai di Dinas Pekerjaan Umum Sumatera Selatan.

2. Ishak Mekki

Ishak Mekki saat ini menjabat Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Ia juga menjabat Ketua DPD Partai Demokrat (PD) Sumatera Selatan.

Saat ini merupakan periode kedua kepemimpinannya di OKI. Ishak Mekki dilahirkan di dusun Perigi, Kayuagung, OKI, pada 1 Maret 1958.

Ishak Mekki, yang juga merupakan alumni Ulumni Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya, dianggap berhasil mengubah OKI yang sebagian besar wilayahnya merupakan perairan menjadi lebih maju. Sejumlah wilayah yang terdapat di 17 kecamatan, yang sebelumnya tertutup atau hanya mengandalkan transportasi air, kini menjadi terbuka setelah dibangun sejumlah jalan darat.

Prestasi menonjol lainnya dari Ishak Mekki adalah keberhasilannya mengubah pola pikir sebagian warganya yang sebelumnya banyak terlibat dalam bisnis perkayuan, termasuk ilegal logging, menjadi pebisnis perkebunan, seperti sawit dan karet.

Nama Ishak Mekki mencuat secara nasional, setelah Kabupaten OKI terpilih sebagai penyelenggara Jambore Nasional Pramuka tahun 2011 lalu. Di dunia politik, nama Ishak melejit saat terpilih sebagai Ketua DPD PD Sumsel menyingkirkan sejumlah nama yang sebelumnya disebut sebagai kandidat kuat.

Saat ini Ishak tengah menjalankan pembangunan di wilayah pesisir Timur Sumatera Selatan menjadi kawasan bisnis seperti layaknya di masa lalu saat kejayaan Kerajaan Sriwijaya.

3. Herman Deru

Sama seperti Eddy Santana Putra dan Ishak Mekki, saat ini Herman memasuki periode kedua memimpin Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur. Ia terpilih sebagai bupati setelah kabupaten itu terbentuk usai dimekarkan dari Kabupaten OKU.

Saat pemilihan langsung pada 1998, Herman Deru meraih suara sebanyak 94,56 persen. Raihan suara ini, merupakan raihan suara terbanyak selama suksesi Pilkada hingga saat ini di Indonesia.

Pria kelahiran Belitang, OKU Timur, pada 17 November 1967 ini saat menjadi Bupati OKU Timur kali pertama, tahun 2003, merupakan kepala daerah termuda di Sumatera Selatan. Usianya saat terpilih adalah 36 tahun.

Sebagai bupati di kabupaten baru, Herman dinilai cukup berhasil mengendalikan keamanan di kabupaten tersebut. Padahal wilayah pemerintahannya dihuni oleh warga yang berasal dari beragam etnis, seperti Jawa, Bali, dan penduduk asli Komering. Hal ini berbeda dengan kondisi di Lampung, yang mana sampai saat ini ketiga etnis ini terlibat dalam berbagai bentrokan.

Dalam mengendalikan masyarakatnya, Herman Deru menerapkan sejumlah program yang berkaitan dengan ketertiban tatanan sosial. Misalnya program 1.000 kentongan. Program ini berupa sistem keamanan lingkungan, yang mana setiap rumah disediakan kentongan. Bila ada informasi penting, warga cukup membunyikan kentongan.

Program lainnya, Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Ormas Nasional Demokrat Sumatera Selatan ini memberlakukan larangan pemungutan biaya pembangunan masjid di jalan raya. Ia juga mewajibkan setiap warga muslim, terkhusus para pejabatnya, untuk dapat membaca Alquran.

Hal menarik lainnya dari Herman Deru adalah kebijakannya menjalankan program penggunaan bahasa daerah. Pada hari tertentu, warga diimbau untuk menggunakan Bahasa Jawa, Komering, dan lainnya yang jadwalnya sudah ditetapkan. Sementara bagi para pelajar di daerah tersebut, diwajibkan mampu menggunakan Bahasa Inggris.

Meskipun tidak memimpin partai politik, tapi dalam suksesi Gubernur Sumsel tahun 2013 mendatang, dia diusung oleh Partai Amanat Nasional (PAN) Sumatera Selatan.

4. Alex Noerdin

Calon terakhir yakni incumbent, Alex Noerdin, yang saat ini tengah memimpin Sumatera Selatan. Namun pencalonan Alex sebagai Gubernur Sumatera Selatan masih diragukan.

Hal ini berkaitan dengan kemungkinan Alex Noerdin akan ikut dalam kompetisi menjadi Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012 ini. Jika ia benar maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta, maka akan ada kekosongan calon dari Partai Golkar.

Sumber  : klik

Minggu, 23 Desember 2012

Eddy Santana Putra sambut Tarian Reog Ponorogo dan bali

Berita ESP, Eddy Santana Putra, Ketua PDI-Perjuangan Sumsel, Eddy Santana Putra, disambut tarian Bali berjudul Penjemprah di Desa Sukadamai eks-pemukiman transmigrasi Belido 3, Kecamatan Tungkaljaya, Musi Banyuasin, Sabtu (22/12/2012).
ESP di Sambut Dengan Reog Oleh Masrakat Belido (godek)
Bakal calon gubernur Sumsel 2013-2018 ini menghadiri undangan warga di kawasan perkebunan karet tersebut.
ESP dalam Sambutanya (godek)
Didampingi Wakil Bupati Muba dan Ketua DPC PDI-Perjuangan Muba, Eddy Santana bersama Sekretaris PDI-P Sumsel MA Gantada   berkonsolidasi dengan pengurus partai tingkat kecamatan dan desa.
Sebelumnya, kehadiran walikota Palembang ini disambut tarian Reog Ponorogo.
Eddy Santana mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumsel dari PDI-Perjuangan. Pemilihan gubernur akan berlangsung 6 Juni 2013 tahun depan.


Penulis : Sutrisman
Editor : Godek

Sumber : klik

Sabtu, 22 Desember 2012

Berita ESP Sumsel Layak Miliki Lembaga Kajian Sriwijaya

Berita ESP

Sumsel Layak Miliki Lembaga Kajian Sriwijaya


Walikota (Wako) Palembang, Ir. H. Eddy Santana Putra, MT,  yang mengikuti forum Dies Natalis Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB-UI) pada hari Senin (3/12) dalam presentasinya dihadapan Dekan FIB-UI Prof Dr Bambang Wibawarta dan civitas akademika UI, mengungkapkan tentang kejayaan Imperium Sriwijaya sampai kehidupan masyarakat kota Palembang hingga kini. Ia juga menguraikan perjalanan dan temuan tentang Sriwijaya yang dapat memperkuat eksistensi masa keemasan Sriwijaya yang memberi pengaruh kuat di kawasan Nusantara sebelum melemahnya pengaruh Sriwijaya di abad ke-11. 



Sementara itu, Pemerhati budaya Erwan Suryanegara menilai, Sumsel sudah selayaknya memiliki dan membangun sebuah lembaga yang secara konsisten mengkaji isu tentang Kerajaan Sriwijaya. Erwan, selaku panelis dalam diskusi Pelangi Budaya Bumi Sriwijaya di Kampus Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB-UI), Depok, Senin (3/12) mengatakan, banyak alasan agar lembaga kajian Sriwijaya dimiliki dan dikembangkan di Palembang. Alasan pertama, yaitu; di Palembang dan wilayah Sumatera Selatan ditemukan bukti keberadaan Kerajaan Sriwijaya. Kalangan arkeolog sepakat menetapkan bahwa pusat Sriwijaya itu berada di Palembang. Kedua, lembaga kajian tersebut akan mengintensifkan penggalian sumber untuk memperkuat temuan-temuan yang ada.

 

Berita ESP Raih Penghargaan Bidang Perindustrian

Berita ESP Raih Penghargaan Bidang Perindustrian



Jakarta-Wali kota palembang, Ir H Eddy Santana Putra MT, Kemarin (7/12) Kembali menerima penghargaan dari Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono.

Kali ini orang nomor satu di Palembang tersebut mendapatkan penghargaan bidang perindustrian kategori Cinta Karya Bangsa. Penghargaan diserahkan langsung oleh Presiden RI Soesilo Bambang Yuhdoyono, di Istana Negara. Total ada 77 penerima dari enam jenis Penghargaan.
 
Wako Eddy mengatakan, sangat bersyukur dengan kembali berhasilnya Palembang menerima penghargaan. “ ini semua berkat kerja keras semua pihak. Kami memang terus menggalakkan penggunaan produksi dalam negeri setiap kegiatan,” kata orang nomor satu di Palembang ini.

Sementara Kepala badan Pengkajiaan dan Kebijakan Iklim dan Mutu Industri Kemntrian Perindustrian, Ariyanto Sagala mengatakan, Penghargaan itu diberikan sebagai upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan industri nasional, sekaligus untuk memotivasi dunia usaha.

Ada enam jenis penghargaaan meliputi penghargaan upakarti, rintisan teknologi desain tebaik Indonesia, kreasi prima mutu, anugrah cinta karya bangsa, dan penghargaan industri hijau.

Untuk Penghargaan upakarti diterima 26 penerima dengan rincian sembilan penerima untuk jasa pengabdian, sembilan jasa kepeloporan, dan delapan jasa kepedulian,” ujar Ariyanto.

(Ika/adv) Palembang Pos