PALEMBANG - Mengantisipasi penggunaan narkotika dan obat
terlarang di kalangan pegawai negeri sipil (PNS) pemerintah kota ini, kemarin,
diam-diam melakukan tes urine. Tahap awal terhadap 250 pegawai Badan
Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BKBPK) Kota Palembang di Hotel
Duta.
Menariknya, Wali Kota Palembang, Ir H Eddy Santana Putra MT,
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang M Husni Thamrin, Asisten III Setda
Kota Palembang HMY Badaruddin, dan Kepala BPBPK Kota Palembang Decky Lenggardi
juga ikut melakukan tes urine.
Kegiatan tersebut, awalnya dikemas dalam bentuk
silaturahmi dengan jajaran Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumsel
dengan Pemerintah Kota Palembang.Namun, saat akhir acara semua yang hadir
langsung diminta untuk melakukan tes urine. “Memang terkesan mendadak, tetapi
hal itu sengaja tidak kita umumkan agar hasil yang didapat lebih objektif,”
ujar Wali Kota Palembang, Ir Eddy Santana Putra.
Eddy mengatakan sengaja meminta tes urine dilakukan pertama
kali di satuan BPBPK Palembang. Pasalnya, telah beberapa kali anggota BPBPK
tertangkap karena kasus narkoba.
Nah, jika hasilnya nanti ada yang positif menggunakan
narkoba, pihaknya tidak segan untuk langsung melakukan pemecatan. “Tidak ada
sanksi lagi. Nanti mereka yang terbukti akan langsung dipecat. Bagi yang
sebelumnya sudah tertangkap itu sudah kita usulkan untuk dipecat."
Sementara itu, Kepala
BPBPK Palembang, Decky Lenggardi mengaku pihaknya sama sekali tidak mengetahui
dengan adanya rencana tes urine
tersebut. “Kami hanya dihubungi untuk hadir di acara silaturahmi dengan
BNN dan diminta menyiapkan 250 anggota,” ungkapnya.
Namun dengan adanya tes urine itu, Decky menyambut positif karena dapat memberikan efek jera
bagi semua PNS agar tidak menggunakan narkoba. “Jumlah anggota BPBPK saat ini
total 450 orang. Tadi, sudah periksa ada 250 orang. Kita berharap akan ada
pemeriksaan lanjutan untuk anggota lain yang belum diperiksa,” pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar